Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Rambutan Khas Sindanglaka Kembali Berbuah, Terhindar dari Ancaman Kepunahan

info sembilan news
16 Des 2025, 03:56 WIB Last Updated 2025-12-15T20:56:22Z



Buah rambutan asli Sindanglaka di kebun miliknya di Desa Sindanglaka, Kecamatan Karangtengah, sebagai upaya pelestarian varietas lokal dari ancaman kepunahan. (Red/InfoSembilannews.com)

CIANJUR - Rambutan asli Sindanglaka yang tumbuh di Desa Sindanglaka, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu komoditas unggulan lokal. Rambutan ini dikenal memiliki cita rasa manis alami dengan daging buah yang tebal, sehingga menjadi pembeda dibandingkan varietas rambutan lainnya. Minggu (14/12/2025) kemarin.

Keberadaan rambutan khas Sindanglaka sempat berada dalam kondisi memprihatinkan. Minimnya regenerasi pohon serta menurunnya minat masyarakat untuk membudidayakannya menimbulkan kekhawatiran akan punahnya varietas lokal tersebut.

Kondisi tersebut mendorong Hilman Nugraha, warga Desa Sindanglaka, untuk mengambil langkah nyata dalam pelestarian rambutan lokal. Berangkat dari keprihatinan melihat rambutan Sindanglaka semakin jarang ditemukan, Hilman memulai upaya pembudidayaan secara mandiri.

Ia mengumpulkan bibit rambutan asli, merawat pohon-pohon yang masih tersisa, serta mengembangkan teknik penanaman agar karakter dan cita rasa khas rambutan Sindanglaka tetap terjaga.

“Rambutan Sindanglaka ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki rambutan lain. Rasanya manis dan daging buahnya tebal. Sangat disayangkan jika sampai hilang,” ujar Hilman saat ditemui di kebun rambutan miliknya.

Berkat ketekunan dan konsistensinya, upaya tersebut mulai membuahkan hasil. Pohon-pohon rambutan kembali berbuah dengan kualitas yang baik, sekaligus membuktikan bahwa rambutan asli Sindanglaka masih dapat dilestarikan dan dikembangkan.

Kini, rambutan khas tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat setempat, tetapi juga berpotensi dikembangkan sebagai produk unggulan bernilai ekonomi. Sejumlah warga Desa Sindanglaka pun mulai kembali melirik dan menanam rambutan lokal ini, sehingga harapan untuk menjaga keberlanjutan rambutan Sindanglaka kian terbuka. (Red01)

Iklan