Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

T1P4K Hadir di Cianjur, Tanam Sekali Panen Empat Kali Sejahterakan Petani

info sembilan news
13 Des 2025, 21:57 WIB Last Updated 2025-12-13T14:57:55Z



Sosialisasi Program Tanam 1 Kali Panen 4 Kali (T1P4K) di Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, sebagai upaya mendorong produktivitas padi dan memperkuat ekonomi petani berbasis koperasi. (Foto : Red/Infosembilannews)

CIANJUR - Kabupaten Cianjur bersiap menjadi daerah percontohan program pertanian inovatif Tanam 1 Kali Panen 4 Kali (T1P4K). Program ini digadang-gadang mampu mendongkrak produktivitas padi sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan di wilayah perdesaan.

Sosialisasi penerapan T1P4K berlangsung di Aula Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Sabtu (13/12/2025), dan dihadiri unsur pemerintah daerah, koperasi petani, serta perwakilan Barisan Indalan Kesetiakawanan Pengentasan Kemiskinan (Bakti Taskin).

Direktur PT TJN, Dian Anggraeni, mengungkapkan bahwa T1P4K merupakan terobosan budidaya padi yang memungkinkan petani melakukan panen hingga empat kali hanya dengan satu kali tanam.

“Dengan metode ini, biaya tanam bisa ditekan, tenaga lebih efisien, namun produktivitas meningkat. Cianjur menjadi salah satu wilayah strategis untuk penerapan program ini di Jawa Barat,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Ketua Koperasi Petani dan Nelayan Kabupaten Cianjur, Prasetio. Ia menilai T1P4K memiliki dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan petani karena telah terbukti berhasil di sejumlah daerah lain.

“Program ini merupakan inovasi Bakti Taskin yang sudah berjalan dan bahkan telah bersinergi dengan Kementerian Pertanian. Kami optimistis Cianjur bisa merasakan manfaat besarnya,” kata Prasetio.

Tak hanya fokus pada teknologi budidaya, Bakti Taskin juga mendorong pembentukan koperasi multipihak yang melibatkan petani, penggilingan padi, hingga pembeli. Skema ini diharapkan mampu memperkuat posisi tawar petani dan menciptakan sistem distribusi hasil pertanian yang lebih adil.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, Dian Anggraeni, menilai program T1P4K sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian.

“Petani harus menjadi pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat. Melalui koperasi dan pelatihan manajemen kawasan pertanian, petani diharapkan lebih mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.

Penerapan T1P4K di Cianjur diharapkan menjadi langkah konkret dalam menjadikan sektor pertanian sebagai penggerak utama kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Jawa Barat. (Red01)

Editor Berita : Pen's

Iklan