Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Dugaan Pemotongan Insentif RT/RW di Desa Warudoyong, Digunakan Wisata Ziarah

info sembilan news
16 Des 2025, 19:11 WIB Last Updated 2025-12-16T12:11:30Z



Terkait dugaan pemotongan dana insentif RT/RW yang bersumber dari ADD Tahun 2025. (Foto : Ilustrasi)

CIANJUR - Dugaan pemotongan dana insentif RT dan RW yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2025 mencuat di Desa Warudoyong, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. Besaran potongan disebut mencapai Rp200.000 hingga Rp250.000 per RT/RW.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah RT di Desa Warudoyong tercatat sebanyak 30 RT dan 6 RW. Dana insentif RT/RW tersebut diduga dipotong untuk membiayai kegiatan wisata ziarah yang dilaksanakan pada 13 Desember 2025 di wilayah Jawa Barat.

Ketua RT 04 Daryanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi RT (ARWT) Desa Warudoyong, disebut-sebut sebagai pihak yang mengetahui adanya pemotongan insentif tersebut. Dana yang dipotong diduga dikumpulkan untuk keperluan wisata ziarah bersama.

Saat dikonfirmasi Kepala Desa Warudoyong, H. Deni Sujalmo membenarkan adanya kegiatan wisata ziarah tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan itu merupakan agenda rutin yang telah berjalan sejak dirinya menjabat sebagai kepala desa.

“Kegiatan wisata ziarah ini sudah menjadi agenda rutin dan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama RT dan RW. Ini sudah berlangsung sejak saya menjabat sebagai Kepala Desa Warudoyong,” ujarnya, Selasa (16/12/2025) Siang.

Sementara itu, salah seorang Ketua RT yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keberatannya. Menurutnya, besaran iuran yang dipotong dari insentif RT/RW bervariasi, ada yang Rp200.000 dan ada pula yang Rp250.000.

“Yang menjadi persoalan, apabila ada Ketua RT atau RW yang tidak ikut wisata ziarah, tetap diwajibkan membayar iuran. Ini yang menjadi keberatan,” ungkapnya.

Terpisah, Daryanto selaku Ketua RT 04 sekaligus Ketua ARWT Desa Warudoyong menyampaikan bahwa kegiatan wisata ziarah tersebut merupakan kegiatan positif dan bersifat edukatif.

“Kegiatan ini positif, sekaligus menjadi sarana edukasi dan kebersamaan. Menurut saya pribadi tidak ada permasalahan,” jelas Daryanto.

Ia bahkan menambahkan bahwa ada usulan dari salah satu Ketua RT agar destinasi wisata ziarah tidak hanya di wilayah Jawa Barat.

“Ada juga yang mengusulkan agar ziarahnya tidak hanya di Jawa Barat saja, supaya tidak jenuh, sesekali ke Madura,” katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, polemik terkait dugaan pemotongan dana insentif RT/RW tersebut masih menjadi perbincangan di kalangan perangkat lingkungan Desa Warudoyong. (Pen')

Iklan