Bertujuan untuk membahas dan mengatasi masalah stunting pada anak-anak.
(Foto:Nia K/Infosembilannews.com)
CIANJUR - Rembuk stunting adalah kegiatan yang bertujuan untuk membahas dan mengatasi masalah stunting pada anak-anak. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan dampaknya terhadap kesehatan anak. Bertempat acara kegiatan di Aula Desa Cibinong Hilir, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Rabu (04/06/2025) kemarin.
"Mengidentifikasi Masalah stunting di daerah tertentu dan menentukan penyebabnya, juga membuat Rencana Aksi Membuat untuk mengatasi masalah stunting, termasuk intervensi yang tepat dan efektif. Dan juga meningkatkan Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya dalam mengatasi masalah stunting.
Manfaat Rembuk Stunting, Meningkatkan Kesehatan anak-anak dan mengurangi risiko stunting. Juga meningkatkan kualitas hidup dan rembuk stunting dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan. Dan meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan dampaknya terhadap kesehatan anak.Jadi rembuk stunting dapat menjadi langkah penting dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak.
"Petugas gizi dari Puskesmas Cilaku, Elis Rismawati, mengatakan. Hari ini kita ada pelaksanaan kegiatan rembuk stunting, rembuk stunting ini adalah salah satu tahapan kegiatan dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan dalam pelaksanaan. Tentunya kita menyampaikan apa sih stunting itu tersebut.
Kemudian apa dampak penyebabnya apa kemudian bagaimana caranya supaya terhindar dari kami dan juga apa namanya melakukan diskusi terkait dengan perencanaan perencanaan kegiatan dalam upaya pencegahan dan penanganan juga dibahas terkait bagaimana kondisi warga masyarakat sehat Cibinong hilir seperti itu," jelas Elus Rismawati.
"Nah berkaitan dengan balita balitanya, selain itu dari audiensi yang hadir dan mewakili dari misalnya beberapa unsur nanti diskusikan dari unsur a itu akan melakukan apa juga seperti apa, mungkin lebih ke rencana kerja seperti itu di tahun 2020 stunting itu dilakukan satu tahun sekali.
Adapun kekaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan itu tetap tergantung pada kegiatan kalau yang sifatnya mungkin ada yang bulanan, yang penting 3 bulanan terakhir. Untuk kedepannya mungkin teman-teman merupakan apa yang namanya kewajiban untuk kita semua sebagai warga masyarakat untuk sama-sama peduli dalam upaya pencegahan," ucapnya.
"Dalam upaya pencegahan bagaimana caranya supaya balita-balita kita anak-anak kita itu sehat tentunya dimulai dari kehamilan ibu-ibu mulai dari keterampilan atau 1000 hari pertama kehidupan, jangan pecah-pecahan untuk datang ke Posyandu dengan senantiasa memeriksakan kehamilan bagi ibu-ibu hamil dan juga balita.
Kemudian senantiasa melakukan pemantauan pertumbuhan untuk bayi dan balitanya melakukan imunisasi di sana nanti ada pemberian vitamin a Pemberian obat cacing. Penyuluhan dan lain sebagainya selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kesehatan lingkungan yang merupakan intervensi spesies yang sensitif, yang tadi spesifik kaitan dengan kesehatan sensitif yang diluar kesehatan," terangnya.
"Mari kita tingkatkan kebersihan (PHBS) artian pola hidup bersih dan sehat. Kemudian di tatanan rumah tangga sekolah, kemudian wilayah kerja dan masyarakat. Tingkatkan kebersihan pastikan jamban yang kita gunakan merupakan jamban sehat air bersih yang digunakan, juga merupakan harus betul-betul air yang bersih.
Agar"supaya kita terhindar atau mencegah dari responting dan yang tidak kalah pentingnya adalah keluarga berencana, jadi harus dilakukan perencanaan dalam keluarga untuk menjalankan-menjalankan kehamilan mengatur jarak antar persalinan sehingga harapannya, kita bisa optimal dalam melakukan pengasuhan kepada anak-anak kita," imbuhnya. (Yati Nurhayati)
(Editor-D3D1-Rjy)
