H. Dedi (46), pedagang daun pisang Pasar Induk Cianjur, tengah menata dagangannya. Ia mengeluhkan penurunan omzet penjualan di akhir tahun 2025 dan berharap kondisi pasar kembali membaik pada 2026. (Foto : Junaedi/InfoSembilannews.com)
CIANJUR - Seorang pedagang daun pisang di Pasar Induk Cianjur, H. Dedi (46), mengeluhkan kondisi penjualan yang mengalami penurunan drastis menjelang akhir tahun 2025. H. Dedi yang telah berjualan selama satu tahun terakhir di pasar tersebut mengaku situasi perdagangan saat ini terbilang sepi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
H. Dedi menuturkan, setiap hari ia menempuh jarak sekitar 35 kilometer dari rumah menuju Pasar Induk Cianjur. Ia mulai berjualan sejak pukul 02.00 WIB hingga 09.00 WIB. Daun pisang yang dijualnya merupakan hasil dari proses panjang yang ia lakukan sendiri, mulai dari penanaman pohon pisang, perawatan hingga panen, sebelum akhirnya dipasarkan langsung ke Pasar Induk Cianjur.
“Untuk harga jual, satu ikat daun pisang dijual seharga Rp10 ribu. Biasanya cukup untuk kebutuhan harian, namun di akhir tahun ini pembeli jauh berkurang,” ujarnya, saat diwawancara Media online InfoSembilannews, Senin (29/12/2025).
Ia berharap, memasuki tahun 2026 kondisi penjualan daun pisang dapat kembali membaik sehingga mampu memberikan penghasilan yang lebih memuaskan bagi dirinya dan pedagang kecil lainnya.
Selain itu, H. Dedi juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Perdagangan Kabupaten Cianjur, agar memperhatikan akses keluar-masuk Pasar Induk Cianjur. Ia mengusulkan agar akses tidak hanya melalui pintu depan, namun juga dibuka pintu keluar di bagian belakang pasar.
“Kalau pintu masuk dari depan dan pintu keluar dari belakang, pasar akan terlihat lebih hidup dan perputaran pembeli bisa lebih lancar,” pungkasnya.
Laporan : Junaedi Shalat
Editor : Red01
