Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

Buruh Pedagang Warung Nasi Puluhan Tahun, Kali Ini Menurun Terus Pendapatan

info sembilan news
2 Jun 2025, 11:24 WIB Last Updated 2025-06-02T11:28:26Z



Selama Vandemi hingga sekarang belum stabil prekonomian, ucap Kartini.
(Foto:Nia K/Infosembilannews.com)

CIANJUR - Pedagang warung nasi puluhan tahun semenjak covid-19 vandemi sampai kali ini derastis menurun belum stabil prekonomian pendapatan ibu anak dua yang masih sekolah tersebut. Bertempat Buruh penjual warung nasi Lapang (TBN) Taman Bunga Nusantara.

Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, dan untuk tinggal rumah Kampung Pataruman RT 01/RW 03, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Minggu (01/06/2025) kemarin.

"Pedagang warung nasi yang sudah puluhan tahun mengalami penurunan pendapatan bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti, persaingan yang ketat dengan semakin banyaknya warung nasi dan resto yang membuka usaha, persaingan menjadi semakin ketat.



Ibu Kartini (44) sebagai penjual dagangan dari pemilik sudah lama semenjak pembukaan (TBN) Taman Bunga Nusantara, sekitaran sudah 29 tahun. Dari awal pembukaan Taman Bunga Nusantara, pengunjung dan pembeli bisa kebilang ramai pembeli banyak yang siap mencicipi dagangan makanannya

"Disaat ada momen libur panjang dari mulai nasi putih, nasi rames seduh kopi, gado-gado lauk pauknya seperti, kikil, tongkol, ayam goreng, telor sayur dan yang lain-lainnya. Itu pengunjung banyaknya waktu sebelum covid vandemi, setelah covid vandemi sampai sekarang baik pembeli dan yang berkunjung berlibur kewisata Taman Bunga Nusantara drastis pendapatan menurun yang beli makanan sepi peminat," kata Kartini.

Kemungkinan disebabkan perubahan perilaku konsumen, kemungkin memiliki preferensi yang berbeda-beda, seperti memilih makanan yang lain, atau memiliki rasa yang unik. Hal itu mungkin bisa jadi kenaikan harga bahan baku, kenaikan harga bahan baku dapat mempengaruhi margin keuntungan pedagang warung nasi yang lainnya.

"Nah bisa jadi beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan adalah, Inovasi menu. Menambahkan menu baru yang unik dan menarik dapat membantu meningkatkan penjualan pemasaran online, menggunakan platform online seperti media sosial atau aplikasi pesan dapat membantu meningkatkan visibilitas warung nasi kayanya persaingan ketat seperti itu.

Padahal disaat libur panjang atau yang liburan waktu itu sangat ramai pengunjungnya. Kadang dari Jakarta, Bandung, Medan dan Lampung, mungkin banyaknya se-jawa barat ada yang masuk kesini, jadi pendapatan jadi tidak menentu tergantung banyak pengunjungnya sehari sekitaran kadang 200/300/400 ribu rupiah," tungkasnya.

"Dibilang cukup gaa cukup keuntungan pendapatan tergantung ramai banyak pengunjungnya. Dengan sewa tempat pertahun juga 2 juta namun dari kantornya bisa bayarnya bisa dicicil per tiga bulan sekali dari nominal 2 juta tersebut. Dan juga bukan kios pribadi, saya hanya penunggu dan penjual alias kuli saja jadi tadi juga dari pagi jam 06:00 sampai 17:00 hanya 20 ribu tergantung pendapatan.

Harapan kami, karna sudah puluhan tahun menjadi buruh penjual makanan nasi ini. Jadi ingin punya kios pribadi, dan juga ada donatur maupun dermawan untuk membantu suntik modal dan ingin memiliki kios, menjadi penjualan sendiri milik pribadi," tandasnya. (Nia Kurniawati)

(Editor-D3D1-Rjy)

Iklan