Sejumlah Warga Desa Saat pertanyakan dugaan penyalahgunaan Dana Bumdes Tahun 2025, ke Kantor desa (Foto : Red/Infosembilannews.com)
CIANJUR - Aksi protes warga di Desa Benjot kini menjadi sorotan publik karena mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan (DD) Dana Desa, khususnya BUMDes yang sejatinya berperan penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat desa. Kasus ini sebagai momentum untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan warga dalam setiap keputusan strategis pembangunan Desa.
"Warga Desa Benjot protes pengelolaan dana BUMDes, dengan dalih dugaan penyalahgunaan APBDes capaian ratusan juta rupiah yang tidak diserapkan. Bertempat Aula Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Kamis (13/11/2025) kemarin.
Camat Cugenang Ali Akbar mengatakan, pada hari ini kami mendampingi Desa Benjot dalam kegiatan audiensi dan hadir pak Kapolsek Danramil, juga pak Kades bersana tokoh masyarakat serta pengurus bumdes. Kesatu dikarenakan ada beberapa hal penting yang harus menjadi aspirasi dan ditanyakan oleh warga terkait informasi pembangunan yang akan dilaksanakan di desa dalam memberikan APBD Anggaran Pemerintah Badan Desa.
"Baik yang kedua berkaitan dengan transportasi penggunaan dana bumdes untuk sementara audiensi kita bright dulu skor, karena kita menunggu ketua bumdes untuk bisa menyampaikan print out rekening koran dari bumdes apakah memang betul dana bumdes yang semula 204 juta itu sudah dipergunakan sebagian, yang tersisa kemana dengan anggaran kurang lebih 179 juta'an tersebut," jelasnya.
"Nah kalau memang itu masih ada, mudah-mudahan bisa disampaikan ke warga masyarakat dan kita juga memperoleh banyak manfaat dari diskusi, seperti itu kira-kira hari ini tadi kami memberikan waktu sampai dengan 02.30 kami harapkan harus bisa karena hari ini pun sebetulnya kami di luar mekanisme audisi ini, kami melayangkan surat berdasarkan surat dari Kepala Desa.
Maka kemarin bahwa hasil Desa terkait dengan penggunaan dana Bundes itu ada yang jungle atau dikhawatirkan terjadi penyelewengan, maka kami hari ini akan berkreasi untuk saudara mohon untuk dilaksanakan audit ataupun pemeriksaan khusus berkaitan dengan sukses proses hari ini harus selesai," ucap Camat Cugenang.
Ditempat yang sama Kepala Desa Benjot, Sopyan Shaury menegaskan juga, saya sangat berharap bisa menyampaikan bukti bahwa memang betul, uang itu masih ada dari hasil tadi 100 juta memang ini ada juga realisasi, yang dipertanyakan betul apa tidaknya. Jadi selain itu du rekening koran kami harapkan tadi pak ketua Bumdes itu bisa menyampaikan dari 204 juta telah berkurang menjadi 170 jutaan.
"Berarti sudah ada pengeluaran sepertinya, tolong sampaikan tadi permohonan masyarakat untuk apa saja karena kebetulan ada juga warga masyarakat yang bekerjasama para pekerja untuk bisa saling memahami. Karna beliau itu tadi disampaikan juga salah satunya juga rangkap jabatan sebagai ketua karang taruna karena ia pakai baju tersebut.
Kami akan menunggu hasil audit dan laporan rekening koran secara resmi. Jika ditemukan penyimpangan, tentu akan ada tindakan tegas sesuai aturan. Pemerintah Desa dan kecamatan ingin memastikan kepercayaan masyarakat terhadap BUMDes bisa dipulihkan,” ujar Kepala Desa Benjot.
Sebagai Aliansi masyarakat Bayu Pradana Pamungkas, menambahkan, kalau dalam kesepakatan akhir pertemuan, pengurus BUMDes dikabarkan bersedia mengembalikan dana sebesar Rp180 juta dengan jaminan sertifikat tanah pribadi. Hingga forum ditutup sore hari, tapi sertifikat tersebut belum diserahkan.
“Jadi kami beri waktu sampai besok pukul 9 tentunya hari Jum'at pagi. Jika tidak ada kejelasan, warga akan mengambil langkah selanjutnya dengan menindak lanjuti,” tandas Bayu. (Red)
(Editor:Dedi Rjy)
