Petugas kepolisian memantau kepadatan arus lalu lintas di jalur keluar Jakarta saat Operasi Lilin 2025. Mobilitas masyarakat mulai meningkat jelang Natal dan Tahun Baru. (Foto : Dody S/InfoSembilannews)
JAKARTA - Hari pertama pelaksanaan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2025 ditandai dengan meningkatnya arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat lonjakan arus keluar ibu kota sebesar 9,20 persen dibandingkan lalu lintas harian normal.
Berdasarkan data Sabtu, 20 Desember 2025, sebanyak 189.371 kendaraan tercatat keluar Jakarta melalui empat gerbang tol utama. Angka tersebut meningkat dari kondisi normal yang berada di kisaran 173.419 kendaraan. Juru Bicara Operasi Lilin 2025, Kombes Pol. Umi Fadillah, mengatakan peningkatan ini menunjukkan awal pergerakan masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
“Lonjakan arus keluar Jakarta sudah mulai terlihat sejak hari pertama Operasi Lilin 2025. Ini menandakan mobilitas masyarakat meningkat seiring momentum libur akhir pekan dan Nataru,” ujarnya, Minggu (21/12/2025).
Di sisi lain, arus kendaraan yang masuk ke Jakarta juga mengalami peningkatan, meski tidak sebesar arus keluar. Tercatat 151.721 kendaraan masuk ke Jakarta atau naik 4,08 persen dari kondisi normal. Jika dibandingkan dengan hari pertama Operasi Lilin 2024, arus keluar Jakarta tahun ini mengalami kenaikan 3,60 persen, sementara arus masuk justru menurun 1,71 persen. Kondisi tersebut menunjukkan dominasi pergerakan kendaraan ke luar wilayah Jabodetabek.
“Situasi ini menjadi perhatian Polri untuk memperkuat pengaturan lalu lintas, khususnya di gerbang tol dan jalur utama keluar Jakarta,” jelas Kombes Pol. Umi.
Selain peningkatan mobilitas, Polri juga mencatat penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas. Pada hari pertama Operasi Lilin 2025, tercatat 53 kejadian kecelakaan, turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 443 kejadian, atau turun sekitar 88,04 persen.
Jumlah korban meninggal dunia pun menurun tajam dari 68 orang pada 2024 menjadi 8 orang pada 2025. Penurunan juga terjadi pada korban luka berat maupun luka ringan.
“Kami bersyukur terjadi penurunan signifikan angka kecelakaan dan fatalitas. Namun, kecelakaan masih didominasi kendaraan roda dua dan terjadi di jalan non-tol,” ungkapnya.
Polri mengidentifikasi waktu rawan kecelakaan terjadi pada pukul 06.00–12.00 WIB dan 12.00–18.00 WIB, dengan faktor utama ketidakpatuhan berlalu lintas serta kondisi kendaraan yang tidak layak jalan.
Polri mengimbau masyarakat agar mempersiapkan perjalanan dengan baik, menjaga kondisi fisik, memastikan kendaraan dalam kondisi prima, memanfaatkan rest area untuk beristirahat, serta memastikan saldo uang elektronik mencukupi.
“Pantau arus lalu lintas melalui aplikasi navigasi atau hubungi call center Polri di 1-500-669. Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama kami,” pungkas Kombes Pol. Umi. (Doddy)
