Mengikuti pelatihan pendidikan oleh sistem berbasis karakter, dari 7 Kecamatan. (Foto:D3D1/Infosembilannews.com)
CIANJUR - Selamat Datang Peserta Kicf Off PPA 6, Mengelar Acara Menghimpun para Alumni yang telah mengikuti pendidikan oleh sistem berbasis karakter, bersama, (IHF) Indonesia Heritage Foundation. Bertempat Kegiatan Acara di Aula Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kamis (18/09/2025) siang.
Ketua IGSBB Kabupaten Cianjur, selaku komunitas belajar, Aulia Sukendar mengatakan, menghimpun para alumni yang telah mengikuti pendidikan oleh sistem berbasis karakter Ikatan Siswa Guru Bersatu (IGSBB) Ikatan Guru Semai Benih Bangsa, bersama indoneshare atau (IHF) Indonesia Heritage Foundation.
"Dengan isi tema kegiatan acara ini adalah dengan tema judulnya (PHBK) Pelayanan Bimbingan Konseling, di pendidikan berbasis karakter. Kita ingin menanamkan nilai-nilai karakter terutama kepada guru sebagai pendidik dan insyaallah ditularkan kepada murid-murid kita," terangnya.
Insyaallah" juga akan berimbas oleh hasil dalam pelatihan pembelajaran ini guru-gurunya sudah mempunyai nilai-nilai yang sudah kebilang nilai karakter yang baik.
"Baik dengan untuk tahun ini, (TPPA) Tim Pencegah dan Penanganan Kekerasan, hari ini, sekitar yang terhimpun kurang lebih di 7 Kecamatan, dan (TPAI) Tim Perlindungan Anak, ini telah tersebar 16 Kecamatan serta dari (TPPK) Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, dengan jumlah 6 sekolah dengan kordinator dan 93 untuk tahun ini jumlah dari tahun 2002 sampai 2025 tersebut.
Maka hal ini kita telah membina sekitar 293 sekolah Imigra dengan 6 sekolah per koordinator, dan eksploitasi di sekolah. Mereka juga memberikan edukasi dan dukungan kepada siswa, guru, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman," jelasnya.
"Nah hal itu, jadi kegiatan ini, kita akan melakukan pelatihan selama 6 bulan ke depan karna ini kicf off dan kegiatan ini tidak menggunakan dana pemerintah sedikitpun dan kami juga tidak memungut biaya sepeserpun kepada para peserta, ini adalah murni dananya dari Heritage Foundation.
Dan kami sebagai kepala sekolah dan kordinator mempelitasi para sekolah mitra untuk guru-guru ikut pelatihan dan kami tidak memungut biaya sepeserpun," ujar Aulia Sukendar saat diwawancarai oleh salah satu insan pers media online infosembilannews.
Harapan terbaik kedepannya kami mengharapkan komitmen dan konsistensi dalam guru-guru yang pelatihan supaya bisa bertahan selama 6 bulan dan tentunya bisa menggapai di sekolahnya masing-masing.
"Terahir kami tidak ingin anak-anak sekolah tidak ingin sekedar belajar modul, akan tetapi matematiknya di kelas, kita ingin bahwa seluruh guru-guru yang ikut pelatihan itu bisa menyelesaikannya dikelas masing-masing," tutup Aulia Sukendar singkat.
(Editor-D3D1-Rjy)
