Membangun kinertik pimpinan dengan bawahan antara sesama pegawai kinergitas di Kementrian Agama Cianjur.
(Foto:Nia K/Infosembilannews.com)
CIANJUR - Dalam Acara Kegiatan, Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, Rapat Koordinasi Dalam Mengubah Mindset Menuju Inovasi Kinerja-kinerja ke pegawaian-pegawaian kementerian Agama Kabupaten Cianjur. Bertempat Gedung Aula Kemenag, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Senin (11/08/2025) siang tadi.
Kepala Subag Bagian Tata Usaha H. A Saepudin S.Ag, Mm,. Mengatakan, dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan pada hari ini yaitu rapat kordinasi rutin dilaksanakan tapi tidak terjadwal yang jelas untuk kordinasi ini memang harus dilakukan kapan pun dimana pun untuk membangun kinertik pimpinan dengan bawahan antara sesama pegawai untuk membangun kinergitas di pegawaian kementrian agama
"Dengan hal tersebut demi terlaksananya program-program kementrian agama dalam hal ini apa lagi yang tahun 2025 ini untuk mewujudkan kementerian agama yang mengacu pada hak cipta presiden Republik Indonesia demi memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat di bidang keagamaan. Jadi rapat koordinasi ini dengan taglen atau mengusung tema menset inovasi kerja, bagaimana agar pegawai-pegawai kementerian agama," jelasnya.
Maka hal tersebut itu tidak secara antik melakukan kerja, secara proaktif dalam acara dingding, jadi apa hanya yang di perintahkan dikerjakan tapi ini bagaimana yang diperintahkan itu bisa dilaksanakan secara kreatif tapi tidak keluar dari rana-rana atau regulasi-regulasi yang ada. Bagaimana agar program-program kementerian agama itu terlaksana, juga tidak harus selalu menunggu apa yang diperintahkan oleh pimpinan tersebut.
"Nah hal itu juga tidak harus selalu menunggu apa yang di tes facebook dari regulasi-regulasi yang ada, tapi dia harus mampu inofasi mewujudkan dari regulasi-regulasi itu, dalam bentuk kegiatan-kegiatan maupun program yang satu hal inopatif maupun poin-poin itu yang di sampai kan terkait dengan bagaimana memahami apa itu inovasi yang pertama.
Dan yang kedua apa saja dalam inovasi itu yang harus dilakukan ketika ada misal contoh ketika ada satu program kegiatan maka itu jangan hanya dilaksanakan tanpa melihat program tersebut, lihat dulu latar belakang masalahnya apa, kemudian identifikasi diteliti ya kira-kira program ini bisa dilaksanakan ataupun tidak di laksanakan," tungkasnya.
"Kemudian dievaluasi, nah dari poin-poin itulah kita bisa melaksanakan kerja itu sendiri. Saya hanya ingin para pegawai kementerian agama khususnya yang itu terus berinovasi walaupun itu di tengah banyaknya harus transformasi digital yang kadang-kadang menghembus ke sini untuk negatif, tapi itu tetap kita berjalan untuk menjawab semua dengan segala berbagai kegiatan-kegiatan yang ada.
Terahir kita harus eksis dan mampu mengerjakan sesuai dengan apa yang di amanatkan oleh undang-undang yang hadir disini, baik berbagai unsur tapi semuanya dari unsur ASN kementerian agama dan dari berbagai satker-satker seperti KUA dari madrasah dari JPT, JPU semua masing-masing perwakilan dalam rapat kordinasi kali ini.
"Baik dalam 1 tahun dalam rapat koordinasi ini, dilakukan 3 sampai 4 kali dalam nilai-nilai untuk rapat kordinasi tersebut harus ada tindak lanjut dalam rapat kordinasi dalam pembinaan terhadap pegawai-pegawai yang ada di wilayah terdekat sertake holder untuk kita lakukan bukan untuk audit kemudian kita lakukan evaluasi bagaimana cara kerja mereka dari hasil pembinaan," tandasnya. (Nia-Kurniawati)
(Editor-D3D1-Rjy)